Katakan kepada anak lelakimu,tentang perempuan sebenarnya.Tentang perempuan sebagai awal sebuah kehidupan.Tuhan begitu mencintai keindahan,maka Ia menciptakan perempuan dengan segala keindahannya sebagai gerbang manusia menuju alam fana.
Katakan kepada anak lelakimu,bahwa tubuh perempuan sangat indah.Maka perlakukanlah keindahan itu dengan pantas,agar keindahan itu tetap menjadi sebuah keagungan.
Katakan kepada mereka untuk memperlakukan kaum ibu mereka seperti sebuah altar,karena tubuh perempuan adalah altar tempat dimana jiwa bersemayam sebelum terlahir kealam fana.
Apakah kau tau?Keindahan sebenarnya payudara adalah ketika ia disusukan pada bayi dengan penuh kasih,bukan pada saat ia dipamerkan untuk mengundang birahi.Dan vagina bukanlah tempat untuk melakukan eksperimen karena ia ada untuk kehidupan dimana manusia mengawali keberadaannya didunia.
Katakan kepada anak lelakimu,dunia menunggu kalian merubah persepsi tentang keperempuan......
Senin, 12 Oktober 2009
Sabtu, 12 September 2009
Kita Dan Kata
Seperti kata Rendra
Puisi ada untuk dibaca
Seperti seorang bunda
Kita bisa langsung tau kelembutannya
Tapi aku selalu saja tergoda
Oleh lekuk liku kata
Selalu saja kata meminta
Pikiranku menyetubuhinya
Kata melenggok menari
Menggoda nurani
Aku terpikat misteri
Seperti kata Rendra
Puisi ada untuk dibaca
Tapi pernahkah ada salahnya
Kita juga menyetubuhi kata
Puisi ada untuk dibaca
Seperti seorang bunda
Kita bisa langsung tau kelembutannya
Tapi aku selalu saja tergoda
Oleh lekuk liku kata
Selalu saja kata meminta
Pikiranku menyetubuhinya
Kata melenggok menari
Menggoda nurani
Aku terpikat misteri
Seperti kata Rendra
Puisi ada untuk dibaca
Tapi pernahkah ada salahnya
Kita juga menyetubuhi kata
Mendengar Sepi
Kudengar sepi
Mendobrak hari-hari
Saat tapak semakin panjang
Menambahkan angka-angka
Dihitungan hidup
Apa yang sudah kita buat
Untuk mengisinya
Tau kau
Aku tersengal mengikuti langkahmu
Saat detak jantungmu tak lagi menyatu
Didenyut nadiku
Katakan,kemana tujuanmu!!
Aku terjebak
Kebingunganku
Mendobrak hari-hari
Saat tapak semakin panjang
Menambahkan angka-angka
Dihitungan hidup
Apa yang sudah kita buat
Untuk mengisinya
Tau kau
Aku tersengal mengikuti langkahmu
Saat detak jantungmu tak lagi menyatu
Didenyut nadiku
Katakan,kemana tujuanmu!!
Aku terjebak
Kebingunganku
Temani,temani........
Temani,temani aku
Sepi menggaungkan teriakku
Menjadi tak biasa
Pilihan hati terasing diri
Terlalu jauh kuberlari
Hingga kuhanya sendiri
Dimana,dimana kuberdiri
Padang luas tak bertepi
Jadi biasa
Merangkak dijejak terpeta
Berjalan tanpa rasa
Tak tau apa,dimana
Apa aku bisa
Aku tak ingin berbeda
Kalau cuma menjalani
Hidup yang sama
Sepi menggaungkan teriakku
Menjadi tak biasa
Pilihan hati terasing diri
Terlalu jauh kuberlari
Hingga kuhanya sendiri
Dimana,dimana kuberdiri
Padang luas tak bertepi
Jadi biasa
Merangkak dijejak terpeta
Berjalan tanpa rasa
Tak tau apa,dimana
Apa aku bisa
Aku tak ingin berbeda
Kalau cuma menjalani
Hidup yang sama
PANDORA
Marah mengais luka
Bertebar bagai kunang-kunang
Digelap lalu
Jelita
Selalu saja satu kata
Menguak kotak pandora
Itu bukan salahku!
Itu salah mereka!!
Masih saja kukenang tawa itu
dengan dua kaki mereka diatas kepalaku
Mengiang
Menghunjam
Makin kukenang
Makin ku mendendam
Marahku kah
Kunci pandora
Jika kulihat wajahmu
Wajah mereka
Terkuak kotak pandora
Menghamburlah luka duka
Bertebar bagai kunang-kunang
Digelap lalu
Jelita
Selalu saja satu kata
Menguak kotak pandora
Itu bukan salahku!
Itu salah mereka!!
Masih saja kukenang tawa itu
dengan dua kaki mereka diatas kepalaku
Mengiang
Menghunjam
Makin kukenang
Makin ku mendendam
Marahku kah
Kunci pandora
Jika kulihat wajahmu
Wajah mereka
Terkuak kotak pandora
Menghamburlah luka duka
Senin, 07 September 2009
Ketika Ku Kau
Ketika ku terbangun
Kau masih dimimpimu
Ketika kutertidur
Kau masih mengejar mimpimu
Yang kau perjuangkan egomu
Bukan bahagiaku
Pernahkan ingin kau tanyakan
Apa inginku
Lelah hasrat menggapai
Persepsi bahagia tak tercapai
Berputar diduniamu
Gamang langkahku
Kuharap kita bertemu
Kau masih dimimpimu
Ketika kutertidur
Kau masih mengejar mimpimu
Yang kau perjuangkan egomu
Bukan bahagiaku
Pernahkan ingin kau tanyakan
Apa inginku
Lelah hasrat menggapai
Persepsi bahagia tak tercapai
Berputar diduniamu
Gamang langkahku
Kuharap kita bertemu
Lilin Dan Bintang
Hari-hari seringkali tak berarti
Benarkah?
Untuk ukuran apa dan siapa?
Adakah suatu keharusan
Untuk menjadi bintang diangkasa
Suatu kebijaksanaan ataukah ketololan
Sebatang lilin terbakar untuk penerang
Suluh kegelapan
Pernahkah kau tanyakan
Inginkah lilin menjadi bintang
Benarkah?
Untuk ukuran apa dan siapa?
Adakah suatu keharusan
Untuk menjadi bintang diangkasa
Suatu kebijaksanaan ataukah ketololan
Sebatang lilin terbakar untuk penerang
Suluh kegelapan
Pernahkah kau tanyakan
Inginkah lilin menjadi bintang
Langganan:
Postingan (Atom)