Seperti kata Rendra
Puisi ada untuk dibaca
Seperti seorang bunda
Kita bisa langsung tau kelembutannya
Tapi aku selalu saja tergoda
Oleh lekuk liku kata
Selalu saja kata meminta
Pikiranku menyetubuhinya
Kata melenggok menari
Menggoda nurani
Aku terpikat misteri
Seperti kata Rendra
Puisi ada untuk dibaca
Tapi pernahkah ada salahnya
Kita juga menyetubuhi kata
Sabtu, 12 September 2009
Mendengar Sepi
Kudengar sepi
Mendobrak hari-hari
Saat tapak semakin panjang
Menambahkan angka-angka
Dihitungan hidup
Apa yang sudah kita buat
Untuk mengisinya
Tau kau
Aku tersengal mengikuti langkahmu
Saat detak jantungmu tak lagi menyatu
Didenyut nadiku
Katakan,kemana tujuanmu!!
Aku terjebak
Kebingunganku
Mendobrak hari-hari
Saat tapak semakin panjang
Menambahkan angka-angka
Dihitungan hidup
Apa yang sudah kita buat
Untuk mengisinya
Tau kau
Aku tersengal mengikuti langkahmu
Saat detak jantungmu tak lagi menyatu
Didenyut nadiku
Katakan,kemana tujuanmu!!
Aku terjebak
Kebingunganku
Temani,temani........
Temani,temani aku
Sepi menggaungkan teriakku
Menjadi tak biasa
Pilihan hati terasing diri
Terlalu jauh kuberlari
Hingga kuhanya sendiri
Dimana,dimana kuberdiri
Padang luas tak bertepi
Jadi biasa
Merangkak dijejak terpeta
Berjalan tanpa rasa
Tak tau apa,dimana
Apa aku bisa
Aku tak ingin berbeda
Kalau cuma menjalani
Hidup yang sama
Sepi menggaungkan teriakku
Menjadi tak biasa
Pilihan hati terasing diri
Terlalu jauh kuberlari
Hingga kuhanya sendiri
Dimana,dimana kuberdiri
Padang luas tak bertepi
Jadi biasa
Merangkak dijejak terpeta
Berjalan tanpa rasa
Tak tau apa,dimana
Apa aku bisa
Aku tak ingin berbeda
Kalau cuma menjalani
Hidup yang sama
PANDORA
Marah mengais luka
Bertebar bagai kunang-kunang
Digelap lalu
Jelita
Selalu saja satu kata
Menguak kotak pandora
Itu bukan salahku!
Itu salah mereka!!
Masih saja kukenang tawa itu
dengan dua kaki mereka diatas kepalaku
Mengiang
Menghunjam
Makin kukenang
Makin ku mendendam
Marahku kah
Kunci pandora
Jika kulihat wajahmu
Wajah mereka
Terkuak kotak pandora
Menghamburlah luka duka
Bertebar bagai kunang-kunang
Digelap lalu
Jelita
Selalu saja satu kata
Menguak kotak pandora
Itu bukan salahku!
Itu salah mereka!!
Masih saja kukenang tawa itu
dengan dua kaki mereka diatas kepalaku
Mengiang
Menghunjam
Makin kukenang
Makin ku mendendam
Marahku kah
Kunci pandora
Jika kulihat wajahmu
Wajah mereka
Terkuak kotak pandora
Menghamburlah luka duka
Senin, 07 September 2009
Ketika Ku Kau
Ketika ku terbangun
Kau masih dimimpimu
Ketika kutertidur
Kau masih mengejar mimpimu
Yang kau perjuangkan egomu
Bukan bahagiaku
Pernahkan ingin kau tanyakan
Apa inginku
Lelah hasrat menggapai
Persepsi bahagia tak tercapai
Berputar diduniamu
Gamang langkahku
Kuharap kita bertemu
Kau masih dimimpimu
Ketika kutertidur
Kau masih mengejar mimpimu
Yang kau perjuangkan egomu
Bukan bahagiaku
Pernahkan ingin kau tanyakan
Apa inginku
Lelah hasrat menggapai
Persepsi bahagia tak tercapai
Berputar diduniamu
Gamang langkahku
Kuharap kita bertemu
Lilin Dan Bintang
Hari-hari seringkali tak berarti
Benarkah?
Untuk ukuran apa dan siapa?
Adakah suatu keharusan
Untuk menjadi bintang diangkasa
Suatu kebijaksanaan ataukah ketololan
Sebatang lilin terbakar untuk penerang
Suluh kegelapan
Pernahkah kau tanyakan
Inginkah lilin menjadi bintang
Benarkah?
Untuk ukuran apa dan siapa?
Adakah suatu keharusan
Untuk menjadi bintang diangkasa
Suatu kebijaksanaan ataukah ketololan
Sebatang lilin terbakar untuk penerang
Suluh kegelapan
Pernahkah kau tanyakan
Inginkah lilin menjadi bintang
Jumat, 04 September 2009
Seperti Saat Seperti Dulu
Selamanya bukanlah kata
Yang ingin kujanjikan untukmu
Aku akan slalu berusaha
Setiap hari menyayangmu
Seperti rumput liar disetiap musim
Seperti alis yang slalu tumbuh didahi para gadis
Berbilang hari
Tak selalu indah untuk dilewati
Masihkah bisa kau getarkan cinta
Seperti dulu tanpa prasangka
Saat kadang ku berpaling muka
Saat kadang ku mulai terlupa
Sudahkah kita beranjak dewasa
Menyikapi hidup yang ternyata tak maya
Sambil menggenggam erat
Yang selalu kita sebut cinta
Seperti saat hanya kita bagi berdua
Seperti saat kita remaja
Yang ingin kujanjikan untukmu
Aku akan slalu berusaha
Setiap hari menyayangmu
Seperti rumput liar disetiap musim
Seperti alis yang slalu tumbuh didahi para gadis
Berbilang hari
Tak selalu indah untuk dilewati
Masihkah bisa kau getarkan cinta
Seperti dulu tanpa prasangka
Saat kadang ku berpaling muka
Saat kadang ku mulai terlupa
Sudahkah kita beranjak dewasa
Menyikapi hidup yang ternyata tak maya
Sambil menggenggam erat
Yang selalu kita sebut cinta
Seperti saat hanya kita bagi berdua
Seperti saat kita remaja
Selasa, 01 September 2009
Ini Adalah Bara
Ini adalah tumpukan bara
Meletus saat tak lagi bisa
Kita menahannya
Bertahun menumpuk duka
Hanya tinggal menunggu waktu saja
Kiranya jika kau ingin
Sedikit saja mau mengerti
Hatiku
Inginku
Tentu mungkin kita tetap bisa bersama
Ini adalah bara
menghanguskan hati hingga tak tersisa
jika pergi adalah cara memadamkannya
bisakah kutahan duka?
Meletus saat tak lagi bisa
Kita menahannya
Bertahun menumpuk duka
Hanya tinggal menunggu waktu saja
Kiranya jika kau ingin
Sedikit saja mau mengerti
Hatiku
Inginku
Tentu mungkin kita tetap bisa bersama
Ini adalah bara
menghanguskan hati hingga tak tersisa
jika pergi adalah cara memadamkannya
bisakah kutahan duka?
Bayi Dan Tikus Got
Ibu malam begini
Kenapa anakmu masih saja dijalan
Sementara bulan sudah hampir pucat
Terkejar matahari
Ibu,diantara pesta pora tikus got anakmu tertidur
Dimana rasamu
Belas kasih bukan milik orang yang kau mintai receh penyambung hidup
Belas kasih milikmu,selimut buatnya saat angin malam
Merajam tulang yang belum kuat benar
Ibu,masih ada hari esok
Bawa anakmu pulang dan tidurkan dirumah
Ia terlihat begitu lelah
masih banyak yang bisa kau kerjakan Bu
Tanpa gunakan anakmu
Sebagai tameng nafkahmu
Kenapa anakmu masih saja dijalan
Sementara bulan sudah hampir pucat
Terkejar matahari
Ibu,diantara pesta pora tikus got anakmu tertidur
Dimana rasamu
Belas kasih bukan milik orang yang kau mintai receh penyambung hidup
Belas kasih milikmu,selimut buatnya saat angin malam
Merajam tulang yang belum kuat benar
Ibu,masih ada hari esok
Bawa anakmu pulang dan tidurkan dirumah
Ia terlihat begitu lelah
masih banyak yang bisa kau kerjakan Bu
Tanpa gunakan anakmu
Sebagai tameng nafkahmu
Langganan:
Postingan (Atom)