Minggu, 30 Agustus 2009

Airmata

Airmata,adalah teman setia.Ketika kuharus merasa kesepian saat berlari melawan arah angin.Saat rasa tak lagi tertampung oleh kata.Saat kadang jiwa tak merasa merdeka.Airmata adalah sandaran rasa,saat tak lagi ada bahu tersedia untuk menyandarkan jiwa,dan ketika ku tak tahu harus lari kemana.
Haruskah airmata menjadi satu-satunya kawan yang bisa dipercaya melabuhkan duka.Saat kita tak lagi tau pada siapa harus percaya.Saat kesunyian hadir ditengah keramaian manusia.

Jumat, 28 Agustus 2009

Dehidrasi Dipinggir Sumur

Adzan subuh membuyarkan setan-setan yang tengah merayakan keberhasilan mereka menggoda cakil untuk tidak bangun sahur.Cakil memang kesiangan untuk sahur,itu disebabkan karena Cakil keasyikan mengobrol hingga tengah malam.Ia memang kesiangan untuk sahur,tapi setidaknya ia bisa sholat subuh tepat waktu.
Tengah hari,matahari bersinar tak berbelas kasih.Bahkan awan cumulus yang biasanya ada,pergi entah kemana.Cakil resah,ia merutuki dirinya yang lupa sahur.Bahkan karena terlalu asyik mengobrol setelah tadarus,ia lupa untuk makan.Praktis,hanya semangkok kolak pisang saja yang masuk keperutnya sejak buka magrib kemarin.Cakil lemas.Tapi imannya melarang membatalkan puasa saat itu juga.
Adzan ashar berkumandang,Cakil agak sedikit lega.Beberapa jam lagi adzan magrib berkumandang.Dengan mata berkunang-kunang diseretnya langkah beribu ton batu gunung menuju sumur belakang rumah untuk mengambil air wudlu.Gaung timba yang jatuh kedalam sumur mengisyaratkan 50 m lagi baru timba itu bisa menyentuh dasar air.Cakil tumbang.Dehidrasi dipinggir sumur,wakakakakaka.....ironi.

Rabu, 26 Agustus 2009

Untuk INA

Bulan membatu
Semesta membatu
Terpukau cantik
Indonesiaku
Pantai hutanmu perawan
Menggoda mata
Menjelajah setiap jengkal
Indahmu
Hujan adalah tangis haru para dewa
Atas terciptanya miniatur nirwana
Tegakkan kepalamu
Indonesiaku
Tantang dunia
Jinggamu elok dilazuardi
Tak ada alasan untuk rendah diri
Kebaya hijaumu lingkari katulistiwa
Setidaknya lebih terlihat perkasa
Daripada berjuta beton menjulang angkasa
Menarilah telanjang kaki
Kau cantik tanpa hak tinggi
Lihatlah
Setiap hari bunga mekar berseri
Tanpa tunggu musim semi
Dan padi-padi
Tak perlu diganti dengan roti
Berdirilah indonesiaku
Jangan ragu langkahkan kaki
Kesederhanaanmu jatidiri
Tak perlu ingin
Kau rubah lagi



SELAMAT ULANG TAHUN KE 64,SEMOGA CEPAT SEMBUH DEMI TERCAPAINYA KEMERDEKAAN SESUNGGUHNYA

Sabtu, 15 Agustus 2009

Surat Untuk Kekasih

Malam kekasih...
Kusapa Engkau saat malam perawan
Memeluk erat bumi
Rinduku padaMu
Tak tertampung muara-muara
Dilaut kasihMu
Hanya cinta,membuat tanganMu
Terulur kasih untukku
Sungguh aku fakir
Pada ayat terlafaz untuk memujaMu
Hanya akal meraba kebesaranMu
Dalam setiap tindak
Sungguh,kucerminkan cintaku
Semoga Kau mengertiku
Yang tak mampu memberhalakan agamaMu
Kekasih maafkan aku

Kamis, 13 Agustus 2009

Dimana Ini

Kiranya aku sudah lama tertidur,berisik televisi yg tidak dimatikan dari tadi malam membangunkanku.Berita pagi ini klise seperti berita-berita kemarin.Pembunuhan,korupsi,segala macam berita kriminal khas negara berkembang tersaji di semua stasiun televisi.Berita yg sama dengan gaya pemberitaan yg berbeda.Setiap kupencet remot,serentak semua stasiun tivi menayangkan berita yang sama.Berita kriminal dan infotainmen sudah susah dibedakan.Cukup membuat miris hati siapa saja.
Mungkin aku bisa menemukan sesuatu yg berbeda jika aku berjalan-jalan keluar rumah.Tapi.woooow,tunggu dulu,dimana ini?Semua wanita yg kulihat diluar rumah nampak serupa.Semua berambut lurus,berkulit putih,persis wanita dalam iklan ditelevisi tadi.Dan.....busana mereka mengingatkanku pada saat aku berusia dibawah lima tahun,lucu dengan rok mini yg jika membungkuk maka akan terlihat sedikit celana dalam yg fancy.Konyolnya bagiku,aku juga tak begitu paham cara bicara mereka.Setahuku gaya bicara model begitu hanya digunakan disuatu daerah bernama Ibu Kota.Oh ya aku lupa,gaya bicara itu mirip sinetron-sinetron kejar tayang di beberapa stasiun televisi,pantas aku kurang memahaminya.Sebab aku tak pernah menontonnya.Ah,aku jadi merasa sedikit malu,kenapa waktuku hanya kugunakan untuk membuka lembar-lembar buku,melahap setiap makna hingga aku lupa,bahwa ada dunia bernama televisi.Coba aku ikut latah mengikuti industri bernama trend.Tentu aku tak merasa seasing ini.Kuamati diriku,celana panjang ini terlihat aneh ditengah rok-rok mini itu.Dan,wuaaaaaa......mereka tak ada yg bersandal jepit sepertiku.Semuanya memakai high heel,stiletto,alas kaki yang bahkan dalam mimpipun aku tak terpikir untuk memakainya.
Aku mulai merasa malu,ketika mata-mata itu memandangku dengan aneh dan tak mengerti,seolah-olah aku makluk asing yang tersesat entah darimana.Aku mulai merasa aku berbeda,aku asing.Dan perasaan itu yang akhirnya memaksaku untuk berlari,lari.......sejauh mungkin.tapi sejauh apapun aku berlari,aku tetap merasa tersesat.Karena dimanapun aku berada,semua pemandangan terlihat sama.Aku mulai merasa putus asa.Menjadi diri sendiri apakah hal yang percuma?Ketika hidup hanya dinilai dari apa yg nampak saja.Apa sebaiknya kurubah diriku mirip seperti mereka?

Selasa, 11 Agustus 2009

Pada Kudus Malam

Malam
Selalukah menakutkan
Mata
Enggan terpejam
Dikudusmu aku merenungkan hari
Berarti
Sudahkah
Tapakku membingungkan
Arus
Tak bertujuan
Mengalir
Membangun mimpi
Hanya untuk dihanyutkan
Asa
Putus
Jalani saja
Statis apa adanya

Noordin......?

Sempat terbersit kegembiraan,ketika sebuah stasiun tv menayangkan penggerebekan yg berakhir dengan penangkapan yg diduga gembong teroris,Noordin.M.Top pada sabtu 8 Agustus 2009.Tapi kegembiraan dan kelegaan itu seketika luntur saat sebagian orang menyangsikan keaslian identitas orang yg diduga Noordin.M.Top,hampir semua orang malah.
Noordin atau bukan Noordin,ini adalah merupakan keberhasilan Densus 88 menggagalkan bencana yg diakibatkan oleh sebuah keyakinan yg salah.Kado kecil untuk HUT kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.
Seandainya kemudian diketahui orang yg tewas tersebut bukanlah Noordin yg dicari-cari,itu bukanlah sebuah alasan yg cukup untuk menjadikan kita kecewa.Kita masih bisa berbangga,bahwa satu lagi bencana dapat dihindarkan.
Dan apabila memang orang itu bukanlah Noordin,percayalah,hanya soal waktu saja hal itu dapat diungkap.Tuhan tidak tidur,Dia tahu tapi menunggu.

Senin, 10 Agustus 2009

Perempuan Sunyi

Tertatih perempuan itu
Memikul takdir
Dari sepi ke sunyi
Keramaian manusia
Siapa sanggup
Menghapus airmata
Yg jatuh diperutnya
Tercabik hati
Atas penghinatan kehidupan
Menguraikan percaya
Tlah lama terjalin dirambutnya
Tertatih perempuan tercabik
Dikehidupan,bangkit
Memunguti kepingan hati
Mozaik harga diri
Menelan air mata
Perempuan itu
Sanggup menghancurkan karang
Dengan belaian

Minggu, 09 Agustus 2009

TUHAN-TUHAN SEDERHANA

Tuhan-Tuhan dibatas kubah
Mengalun segala puji indah
Soal arti,entah
Tuhan-Tuhan dibatas tembok rumah
Hiasan sulam benang emas megah
Tapi tuhan selalu tertinggal
Dikubah
Ditembok rumah
Menjadi hiasan rak,kekasih laba-laba
Begitu beratkah tuhan
Utk dibawa berjalan
Padahal kalau mau bergandeng tangan
Tentu menyenangkan
Atau
Istimewakah tuhan
Untuk dijadikan pakaian
Hingga selayak lampu kristal
Ringkih indah menyilaukan
Padahal mungkin tuhan sederhana
Bisa dieja makna cinta
Lewat hati,melangkah bersama

Jumat, 07 Agustus 2009

INSOMNIA.........??

Aku tak pernah tau cara merangkai bunga-bunga mimpi
Kecuali bilur-bilur masa lalu
Menyesak dada dalam buncah kecemasan
Menanggalkan kantuk entah dimana

Mr.Sandman mungkin tlah berhenti
Memberiku ilham mimpi
Hingga rasa terkejar detak jam
Berlomba menyentuh tepian fajar

Aku tak tau cara merangkai mimpi
Kecuali dihangat pelukmu
Menghantarkan serenade
Sampai matahari membelaiku

Ku

Bersamamu ku
Ditemani kata tanya
Akankah kau
Jawabnya
Lelahku
Bosanku
Menelisik setiap ruangmu
Tergantikah bertahunku
Berdansa kata-kata
Sendiri
Menyulam jaring laba-laba
Ditembok kaca
Harapku
Temukan jawabmu
Terhentikan dansaku
Obati lelahku

Begawan Sastra Itu Tlah Pergi

Begawan sastra itu tlah pergi kemarin.Meninggalkan mutiara kata yg takkan lekang oleh waktu.Aku sedih,seorang guru besarku pergi.Guru yg telah mengajarkanku mengolah kata menjadi cerminan hati.
Tapi inilah hidup.Daun yg tlah gugur,akan digantikan oleh tunas-tunas baru.Tak ada keabadian kecuali ketakabadian itu sendiri.Tak perlu ada tangis walau rasa kehilangan selalu saja mengalirkan airmata.
Selamat jalan,terimakasih tlah mengajarkan kata yg menghidupkan makna,semoga tunas-tunasmu segera bersemi.menghidupkan setiap kata menjadi arti.

to WS.Rendra

Minggu, 02 Agustus 2009

TEMPATKU BERKACA TELANJANG

Cermin tempatku berkaca telanjang
Retak...
Ternyata memang cermin ini ,retak
Percuma kutelanjang
Kubangun penghargaan atas diriku
Ketika kutau
Cermin ini ternyata retak
Kucintaku
Saat kusadar tempatku berkaca
Retak
Memancar kesadaran
Menghapus pelangi semu
Dicermin retakmu

IDEALISME WANITA?

Sekali lagi idialisme
Hampir bertekuk lutut
Pada kapitalisme
Saat wanita wanita
Harus ada dijambangan bunga
Serupa mawar hiasan meja
(kupuja bunga padi nyata tak guna)

Terlarut arus dogma
Letih kumenyapa
Wanita sederhana terisi nyawa
Terasing pada dunia

Pada saatnya mungkin kulelah
Wanita gemulai bukan perkasa
Cita binasa disorot mata pria
Menjadi wanita biasa