Sekali lagi idialisme
Hampir bertekuk lutut
Pada kapitalisme
Saat wanita wanita
Harus ada dijambangan bunga
Serupa mawar hiasan meja
(kupuja bunga padi nyata tak guna)
Terlarut arus dogma
Letih kumenyapa
Wanita sederhana terisi nyawa
Terasing pada dunia
Pada saatnya mungkin kulelah
Wanita gemulai bukan perkasa
Cita binasa disorot mata pria
Menjadi wanita biasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar